DROPPIISHOPS.COM – Sebuah fenomena langka, di mana tiga matahari (dikenal sebagai parhelion atau matahari palsu) muncul bersamaan, terlihat di Kota Genhe, Mongolia Dalam, dan berlangsung hampir lima jam. Dalam video yang tersebar, tampak tiga matahari bersinar bersama; satu di tengah tampak lebih tinggi, sementara dua lainnya berada lebih rendah di sisi kiri dan kanan.
Dilaporkan oleh CGTN, banyak penduduk setempat merekam peristiwa unik ini. Menurut catatan klasik Tiongkok, kemunculan tiga matahari dianggap sebagai pertanda buruk. Dalam tradisi kuno, fenomena seperti ini sering dikaitkan dengan ramalan tentang bencana atau kekacauan besar yang akan datang.
Sebagai contoh, Kitab Jin: Catatan Astronomi mencatat bahwa pada tahun 317 Masehi, fenomena serupa terjadi, disertai dengan pelangi putih mencapai puncak langit. Pada waktu itu, para peramal menafsirkannya sebagai tanda akan ada perebutan kekuasaan yang mengakibatkan kekacauan dalam tiga bulan mendatang.
Kitab lain, Xiao Jing Nei Ji, menyebutkan: “Jika tiga matahari muncul bersamaan, penguasa negara akan kehilangan tahtanya.” Sementara itu, Ramalan Jingzhou menyatakan bahwa kemunculan tiga matahari menandakan kehancuran negara, hilangnya wilayah, atau bencana besar seperti banjir atau perang.
Li Chunfeng, seorang ahli astronomi dan peramal terkenal Dinasti Tang, dalam bukunya Yi Si Zhan, juga menganggap fenomena ini sebagai tanda perpecahan dunia.
Fenomena langka seperti ini semakin sering terjadi di Tiongkok belakangan ini. Misalnya, pada 18 Agustus, seorang warga Chengdu, Provinsi Sichuan, melaporkan kemunculan tujuh matahari sejajar di langit, meski hanya sekitar satu menit sebelum hilang.
Pada tanggal 26 Juli yang lalu, fenomena tiga matahari juga dilaporkan terlihat di Suining dan Guangde, Sichuan. Fenomena ini, yang menampilkan empat, tiga, atau dua matahari, pernah terjadi di berbagai daerah seperti Beijing dan Sichuan pada tahun 2022 dan 2023, dan menarik perhatian banyak media lokal.
Baca Juga : Dampak Gerhana Rembulan yang Terasa di Bumi