DROPPIISHOPS.COM – Fenomena laut terbelah yang terjadi di Pulau Giam, dimana terbentuk beting pasir sepanjang lebih 400 meter, terus menjadi daya tarik bagi ribuan pengunjung baik dari dalam maupun luar negara setiap pertengahan Februari. Meski bukan hal baru, keistimewaan ini tetap menjadi magnet utama bagi wisatawan setiap tahunnya.
Nur Aniessa Abd Aziz, Penolong Pegawai Tadbir Unit Pengurusan Pulau Bebas Cukai Majlis Perbandaran Manjung (MPM), menjelaskan bahwa fenomena ini muncul hanya sekali setahun ketika air laut surut sepenuhnya. Biasanya, kejadian unik ini bertepatan dengan perayaan Tahun Baru Cina, berlangsung dari jam 10 pagi hingga 12 siang selama tiga hari berturut-turut.
Fenomena laut terbelah memberikan pengunjung kesempatan untuk berjalan kaki dari Pantai Teluk Nipah menuju Pulau Giam, menciptakan pengalaman yang berharga, terutama bagi keluarga. Selain menyaksikan keindahan alam, mereka juga dapat berinteraksi langsung dengan berbagai jenis hidupan laut seperti gamat emas dan timun laut yang banyak terdapat di sekitar tebing pasir tersebut. Hal ini, menurut Nur Aniessa, menjadi pengalaman edukatif bagi anak-anak untuk mengenal lebih jauh kekayaan ekosistem laut.
Sejak empat tahun terakhir, fenomena ini mulai dipromosikan sebagai salah satu daya tarik wisata unggulan Pulau Pangkor. Pasca meredanya pandemi COVID-19, MPM giat menjalankan promosi untuk menarik lebih banyak pengunjung. Upaya tersebut terbukti berhasil dengan meningkatnya jumlah pelancong yang memadati kawasan itu setiap perayaan Tahun Baru Cina.
Guna memastikan keamanan wisatawan selama berada di lokasi, MPM bekerja sama dengan pihak Jabatan Bomba dan Penyelamat Malaysia (JBPM) serta kepolisian setempat. Langkah ini dilakukan untuk meminimalisir risiko bahaya jika terjadi sesuatu yang tak diinginkan.
Ahmad Fakiruddin Omar, salah seorang pengunjung berusia 28 tahun, berbagi pengalaman saat ia dan tiga rekannya mengunjungi Pulau Giam secara tidak terencana. Mereka mengetahui fenomena ini dari pengusaha hotel tempat mereka menginap dan memutuskan untuk memanfaatkan waktu luang dengan berjalan di atas tebing pasir. Menurutnya, momen tersebut sangat mengesankan karena bisa melihat langsung berbagai kehidupan laut seperti timun laut.
Lee Kam Seng, pengunjung lain berusia 34 tahun asal Selangor, turut mengungkapkan rasa antusias setiap kali mengalami fenomena ini. Ia bersama istrinya, Lai Poh Lian, meski telah datang sebanyak tiga kali berturut-turut tetap merasa takjub dengan keindahan alam di lokasi tersebut. Namun demikian, ia juga menekankan pentingnya perhatian terhadap aspek keselamatan, agar terhindar dari potensi masalah akibat kelalaian.
Baca Juga : Menyelami Keajaiban Cenote Angelita: Fenomena Sungai di Dalam Laut