DROPPIISHOPS.COM – Sebuah fenomena alam yang menarik perhatian terjadi di Kabupaten Ciamis pada Kamis sore, 27 Juli 2023. Sebuah awan panjang tampak membelah langit, menciptakan pemandangan unik yang membuat warga sekitar kagum. Hermansyah, seorang warga berusia 32 tahun dari Kecamatan Ciamis, mengungkapkan kekagumannya terhadap fenomena tersebut, yang merupakan pengalaman pertamanya menyaksikan awan seperti itu.
Hermansyah menjelaskan bahwa bentuk awan pada sore itu tampak lurus memanjang, dengan warna keunguan yang terlihat membelah langit biru. Menurutnya, cuaca cerah semakin memperindah pemandangan tersebut.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan mengenai fenomena tersebut. Berdasarkan pengamatan BMKG, awan panjang yang terlihat merupakan kejadian yang biasa terjadi dalam dinamika atmosfer. Teguh Rahayu, Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, menjelaskan kemungkinan asal usul awan tersebut.
Pertama, awan tersebut bisa saja tergolong dalam jenis awan Arcus, tepatnya awan Roll. Awan Roll terbentuk pada ketinggian sekitar dua kilometer di atas permukaan bumi ketika massa udara hangat bertemu dengan massa udara dingin. Perbedaan berat jenis antara kedua massa udara tersebut menyebabkan massa udara hangat naik ke atas, sehingga membentuk awan yang memanjang di sepanjang batas pertemuan.
Teguh menambahkan bahwa awan Roll dapat terbentuk tanpa adanya hubungan langsung dengan awan Cumulonimbus (Cb). Proses disipasi cepat dari awan Cb menghasilkan perubahan aliran udara ke atas (updraft) dan ke bawah (downdraft) yang memicu pembentukan awan Roll.
Kemungkinan kedua adalah fenomena contrails, atau jejak kondensasi. Contrails terbentuk saat pesawat melintas di lapisan atas troposfer yang memiliki tingkat kelembapan tinggi. Partikel-partikel dari emisi pesawat berinteraksi dengan uap air di atmosfer, sehingga membentuk garis awan lurus yang nampak melintang di horizon.
Teguh menekankan bahwa berdasarkan pengamatan satelit, wilayah timur Jawa Barat, termasuk Tasik dan Ciamis, menunjukkan adanya perbedaan kelembapan udara antara massa hangat dan dingin. Faktor ini membuat kemungkinan terbesar fenomena tersebut adalah awan Roll, bukan contrails.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak panik melihat fenomena semacam ini karena tidak ada kaitannya dengan bencana maupun tanda-tanda langit “terbelah”. Menurut Teguh, awan Roll adalah produk alami dari kondisi atmosfer tertentu.
Selain itu, masyarakat diminta untuk selalu mencari informasi dari sumber resmi dan menghindari berita yang tidak jelas atau berpotensi hoaks. Teguh mengingatkan agar informasi terkait fenomena atmosfer diperoleh melalui kanal berita resmi BMKG maupun institusi terpercaya lainnya.