DROPPIISHOPS.COM – Telaga Sarangan di Magetan, yang biasanya tenang, tiba-tiba berubah menjadi gelombang besar layaknya lautan. Fenomena unik ini menjadi perhatian setelah sebuah video amatir warga yang merekam kejadian tersebut viral di media sosial. Telaga yang memiliki pulau kecil di tengahnya itu mengguncang ketenangan biasa di kawasan wisata tersebut.
Dalam video berdurasi 49 detik yang beredar di media sosial, terlihat gelombang air telaga menyapu hingga ke jalanan sekitar. Jalanan yang biasanya dipenuhi pengunjung untuk menikmati panoramanya jadi basah akibat hempasan air. Angin kencang pun tampak menggoyangkan pepohonan di sekitar telaga, memperkuat kesan dramatis dari fenomena ini. Pada saat kejadian, Telaga Sarangan tengah sepi, tidak terlihat pengunjung yang biasanya berkuda atau menaiki speed boat.
Menurut penuturan Edy Puryanto, petugas retribusi Telaga Sarangan, fenomena tersebut terjadi pada hari Kamis dan Jumat lalu. Ia menjelaskan bahwa angin kencang disertai hujan memicu gelombang air yang tidak biasa. Penarik kuda di area telaga, Sarman (56), turut membenarkan peristiwa ini.
“Angin waktu itu sangat kencang, paling parah memang Kamis dan Jumat minggu lalu,” ujar Sarman, menjelaskan situasi di kawasan tersebut.
Dampak pada Pariwisata
Fenomena ombak besar itu ternyata berdampak langsung pada aktivitas pariwisata. Pengunjung Telaga Sarangan semakin menurun drastis, membuat pedagang dan penyedia jasa wisata merugi. Sukarni, seorang pedagang nasi pecel yang biasanya berjualan di depan Tugu Telaga Sarangan, merasakan dampak ini dengan nyata.
“Sepi sekali waktu angin keras dan ombak tinggi itu. Saya cuma bisa jual satu porsi nasi pecel sehari,” kata Sukarni, warga Kelurahan Sarangan berusia 67 tahun. Ia mengungkapkan, banyak pengunjung yang memilih tidak datang karena kondisi cuaca buruk, dengan angin dan hujan lebat membuat suasana tidak nyaman.
Penjelasan BMKG
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan klarifikasi terkait fenomena Telaga Sarangan yang mengalami gelombang seperti lautan. Mereka menyebut peristiwa ini diakibatkan oleh angin kencang yang melanda sebagian wilayah Jawa Timur, termasuk area Telaga Sarangan. Menurut Rendy Irawadi, Prakirawan BMKG Juanda, angin tersebut memiliki kecepatan antara 20 hingga 30 km per jam.
“Angin kencang dapat menyebabkan air telaga bergelombang layaknya lautan. Saat ini kecepatan angin di Jawa Timur cukup signifikan,” jelas Rendy.
BMKG memperkirakan kondisi angin kencang masih akan berlanjut dalam beberapa waktu ke depan. Peningkatan kecepatan angin sering kali berkaitan dengan awan cumulonimbus (CB), terutama saat terjadi hujan. Awan CB ini menjadi faktor terjadinya pergerakan angin yang lebih kuat sebelum dan awal hujan berlangsung.
“Keberadaan awan CB memang berpengaruh pada peningkatan angin sesaat sebelum hujan,” tambah Rendy.
Fenomena ini mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap dampak cuaca ekstrem, terutama bagi warga dan pelaku usaha di kawasan wisata.
Baca Juga : Fenomena Banyak Hewan Dengan Tiga Mata Muncul Setelah Hujan