DROPPIISHOPS.COM – Fenomena alam Bluefire di Kawah Ijen menjadi salah satu daya tarik wisata unik di Jawa Timur. Di Indonesia, hanya di Kawah Ijen inilah api biru ini bisa dinikmati. Bahkan, secara global, hanya ada dua lokasi yang menampilkan fenomena serupa.

Fenomena api biru ini memang jarang ditemukan, membuat banyak wisatawan merasa penasaran dan rela melakukan pendakian ke Gunung Ijen untuk menyaksikannya secara langsung.

Proses Terjadinya Bluefire Kawah Ijen

Merujuk pada sumber Adventure Lovers: 69 Wisata Pacu Adrenalin di Pulau Jawa dari Gagas Ulung, Gunung Ijen adalah gunung berapi aktif yang berada pada ketinggian 2.443 meter di atas permukaan laut. Di puncaknya, Kawah Ijen menjadi perhatian utama dengan fenomena api birunya yang memukau.

Wisatawan dari berbagai belahan dunia tertarik untuk melihat fenomena ini, sehingga Gunung Ijen sering dipenuhi oleh para pengunjung terutama saat musim liburan.

Fenomena Bluefire terjadi akibat adanya danau asam yang mengandung gas belerang. Gas tersebut teroksidasi ketika bersentuhan dengan udara setelah keluar ke permukaan, menghasilkan reaksi kimia yang memunculkan api berwarna biru.

Warna api makin jelas berkat suhu kawah yang mencapai 600 derajat Celcius. Suhu tinggi ini juga menyebabkan gas belerang menjadi sangat panas ketika teroksidasi.

Cara Menyaksikan Bluefire Kawah Ijen

Gunung Ijen teletak di zona perbatasan tiga kabupaten: Banyuwangi, Bondowoso, dan Situbondo. Kebanyakan wisatawan memulai pendakian dari Paltuding, Banyuwangi. Lokasi ini dapat dicapai dengan kendaraan jip dari Kecamatan Licin.

Biasanya, pendakian dimulai pada malam hari untuk mendapatkan kontras yang lebih mencolok antara api biru dan kegelapan malam. Namun, kondisi udara yang dingin mengharuskan pengunjung mengenakan jaket tebal.

Fenomena Bluefire Kawah Ijen adalah keajaiban alam yang layak disaksikan secara langsung. Namun demikian, wisatawan harus tetap berhati-hati agar pengalaman mereka tetap aman dan menyenangkan.

Baca Juga : Fenomena Menarik ‘Kolam Pelangi’ Tampil di Sebuah Rawa

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *