DROPPIISHOPS.COM – Sebuah video yang diduga diambil oleh awak kapal nelayan di Laut Aegea, dekat pantai Turki, tengah menjadi perbincangan di dunia maya. Video tersebut menunjukkan fenomena gelombang laut berbentuk kotak-kotak menyerupai pola papan catur, sebuah pemandangan langka tetapi sekaligus mengkhawatirkan.
Seperti dilaporkan oleh The Sun, gelombang kotak-kotak ini dikenal sangat berbahaya bagi baik perenang maupun kapal. Fenomena semacam ini bahkan sering disebut sebagai salah satu penyebab utama tenggelamnya kapal. Menurut IFL Science, gelombang tersebut terbentuk ketika dua gelombang laut dari arah yang berbeda bertemu dan saling berbenturan pada sudut 90 derajat. Fenomena ini biasa disebut sebagai “square wave” atau laut bersilang (cross sea).
Di wilayah seperti Gibraltar, gelombang kotak-kotak terjadi secara rutin dan menjadi karakteristik lokal. Namun, di kawasan lain, fenomena ini dapat terjadi secara spontan dalam waktu yang singkat, bergantung pada kondisi cuaca dan arus laut.
Pola gelombang unik ini muncul akibat angin yang meniup ombak ke satu arah, sementara arus laut bergerak ke arah berlawanan. Badai tropis sering kali memicu terbentuknya gelombang kotak-kotak karena angin kencang dan turbulensi yang mengarah ke berbagai penjuru secara simultan. Pergeseran angin perubahan arah dan kecepatan angin secara mendadak juga berperan dalam menciptakan lautan bersilang, di mana arus gelombang yang tadinya mengarah ke satu sisi tiba-tiba berubah arah.
Meski gelombang kotak-kotak relatif tidak berbahaya di perairan dangkal dengan arus yang lemah, keberadaannya tetap menimbulkan ketidaknyamanan bagi para pelaut dan perenang. Mereka yang ada di tengah fenomena ini akan merasa digoyang ke berbagai arah, membuat pengalaman berada di air menjadi kurang menyenangkan.
Namun, risiko besar justru muncul di laut lepas. Arus kuat dan volume air yang disebabkan oleh pertemuan antar gelombang berlawanan dapat menyebabkan kapal terbalik dan meningkatkan potensi kecelakaan laut secara signifikan. Penelitian yang dikutip oleh Guardian mengungkap bahwa kecelakaan di laut cenderung lebih sering terjadi di kawasan dengan gelombang kotak-kotak. Sebagai tindakan pencegahan, kebanyakan kapal memilih untuk menghindari zona ini saat berada di laut terbuka demi keamanan.
Baca Juga : 3 Fenomena Astronomi yang Akan Memeriahkan Langit Oktober 2025, Jangan Sampai Ketinggalan!