DROPPIISHOPS.COM – Air laut di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, yang tiba-tiba berubah warna menjadi hijau tidak dianggap berbahaya menurut para ahli. Prof Ambo Tuwo, Ahli Ekologi Laut dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, menjelaskan bahwa ikan di daerah tersebut tetap aman untuk dikonsumsi selama ikan tersebut masih segar dan tidak mati atau busuk.

Prof Ambo menjelaskan bahwa perubahan warna air laut menjadi hijau disebabkan oleh fenomena “blooming” atau ledakan populasi plankton di perairan. Namun, ikan-ikan yang mati dalam fenomena ini umumnya disebabkan oleh kekurangan oksigen di lingkungan laut.

“Plankton menghasilkan oksigen berlimpah pada siang hari dan kemudian memanfaatkannya pada malam hari. Saat populasi plankton meningkat secara drastis, penggunaan oksigen pada malam hari pun melonjak sehingga kandungan oksigen di laut berkurang tajam,” terangnya.

Fenomena blooming ini dipicu oleh masuknya bahan organik dari daratan ke laut. Bahan organik tersebut seperti sisa pupuk dari aktivitas pertanian, limbah rumah tangga, dan lainnya—kaya nutrien yang menjadi makanan utama plankton.

“Bahan organik yang berlebihan mendorong fotosintesis mikroalga, yakni tumbuhan kecil di dalam air, sehingga populasinya meledak,” ungkap Prof Ambo.

Ia menambahkan bahwa perubahan warna air laut akibat fenomena blooming adalah kejadian yang lazim dan dapat terjadi di berbagai tempat, seperti danau, sungai, maupun laut. Perubahan warna laut tergantung pada jenis tanaman atau mikroorganisme yang mengalami ledakan populasi, dengan warnanya bisa merah atau hijau.

Langkah Pemkab Selayar: Uji Sampel Air dan Ikan

Mengantisipasi dampak lebih lanjut, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar mengambil langkah dengan menguji sampel air laut dan ikan di laboratorium. Wakil Bupati Saiful Arif menjelaskan bahwa uji sampel air dilakukan secara lokal di Selayar, sementara sampel ikan dikirim ke laboratorium di Makassar karena keterbatasan fasilitas pemeriksaan di wilayahnya.

“Pemerintah mengambil sampel baik air maupun ikannya untuk diuji. Uji air dilakukan di sini, sementara ikan harus dikirim ke Makassar,” ujar Saiful.

Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah telah menginstruksikan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk mengedukasi masyarakat agar berhati-hati. Salah satu imbauan yang ditekankan adalah untuk sementara waktu tidak mengonsumsi ikan sebelum hasil laboratorium memastikan keamanannya.

“Kami meminta masyarakat untuk mengikuti arahan pemerintah agar tidak dulu mengonsumsi ikan,” katanya.

Baca Juga : Fenomena Starquake: Getaran kuat di Permukaan Bintang Neutron yang Mengguncang Kosmos

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *