DROPPIISHOPS.COM – Blue moon adalah salah satu fenomena langit yang menarik perhatian banyak orang. Meskipun disebut bulan biru, tidak berarti bulan tersebut benar-benar berwarna biru.
Menurut informasi yang dirangkum dari laman acehprov. go. id, penamaan blue moon tidak merujuk pada warna bulan itu sendiri. Istilah ini mengacu pada fenomena ketika bulan purnama terjadi dua kali dalam satu tahun. Dengan siklus bulan yang berlangsung sekitar 29,5 hari, kita memiliki kesempatan untuk menyaksikan bulan purnama dua kali dalam satu bulan.
Pengertian Blue Moon
Blue moon adalah fenomena luar angkasa yang tergolong langka dan unik, karena tidak setiap tahun kejadian ini bisa disaksikan. Secara sederhana, blue moon merujuk pada momen di mana dalam satu tahun kita bisa melihat 12 kali bulan purnama, namun satu bulan tertentu juga mungkin mengalami lebih dari satu kali kemunculan bulan purnama.
Istilah blue moon pertama kali dicatat dalam bahasa Inggris pada tahun 1528. Sebagaimana diungkapkan oleh Gordon Johnston dari NASA dalam panduan mengenai bulan purnama untuk bulan Agustus dan September, spekulasi mengenai istilah ini mencakup frasa dalam bahasa Inggris kuno yang berarti ‘bulan pengkhianat’ atau merujuk pada peristiwa yang jarang terjadi. Hal ini mirip dengan cahaya bulan yang dapat tampak berwarna biru akibat debu di atmosfer.
Sejak tahun 1940-an, istilah blue moon telah digunakan untuk merujuk pada bulan purnama kedua yang muncul dalam satu bulan yang memiliki dua kali bulan purnama.
Fakta-fakta Menarik tentang Blue Moon
Sebelum tahun 2023, fenomena blue moon sempat terjadi pada tahun 2021, tepatnya pada tanggal 22 Agustus. Berikut adalah beberapa fakta menarik mengenai fenomena blue moon:
1. Tidak Berwarna Biru
Nama blue moon digunakan untuk menggambarkan kejadian yang jarang terjadi, mirip dengan bulan purnama yang muncul pada 30 Agustus 2023 lalu. Ketika blue moon terjadi, itu menandakan adanya sesuatu yang cukup langka dalam dunia astronomi.
2. Ada Dua Jenis Blue Moon
Secara umum, terdapat dua jenis blue moon, yaitu seasonal blue moon (bulan biru musiman) dan monthly blue moon (bulan biru bulanan). Seasonal blue moon merupakan bulan purnama ketiga dalam satu musim astronomis, di mana terdapat empat kali bulan purnama.
Dapat disimpulkan bahwa blue moon adalah sebuah fenomena alam di langit yang cukup langka dan sulit diprediksi kapan akan terulang. Sementara itu, monthly blue moon merujuk pada bulan purnama kedua yang terjadi dalam satu bulan pada kalender Masehi yang juga memiliki dua kali bulan purnama.
Baca Juga : Fenomena Tiga Matahari di China: Apa Maknanya?