DROPPIISHOPS.COM – Laut Aral pernah menjadi waduk air pedalaman terbesar di dunia hingga tahun 1980. Selama lebih dari tujuh dekade, danau endoreik ini terpisah menjadi danau kecil-kecil, dan sebagian besar airnya menguap hingga menciptakan gurun baru.

Laut Aral sebelumnya meliputi area seluas 68.000 kilometer persegi. Kini, danau ini dikenal sebagai danau terbesar ketiga berdasarkan luas permukaan setelah Laut Kaspia dan Danau Superior. Sebenarnya, Danau Victoria juga telah mengalami perubahan ukuran selama beberapa dekade terakhir, meskipun penyusutannya tidak sekasar yang terjadi pada Laut Aral.

Terletak di perbatasan Kazakhstan dan Uzbekistan, untuk memahami transformasi yang dialaminya, kita perlu menengok kembali ke era Soviet. Dua sumber utama air tawar Laut Aral saat itu adalah Sungai Syr Darya dan Amu Darya, yang memasok air tawar ke danau asin ini, menjaga keseimbangan cekungan di wilayah yang sebagian besar kering.

Mulai tahun 1960-an, banyak sungai di kawasan ini digunakan untuk irigasi, mengurangi pasokan air yang mengalir ke Laut Aral. Akibatnya, ukurannya menyusut secara signifikan. Menjelang akhir tahun 1980-an, danau tersebut terbagi menjadi dua bagian. Aral Besar terletak di selatan, masih di perbatasan, sedangkan Aral Kecil berada di Kazakhstan.

Kondisi semakin memburuk dalam dua dekade berikutnya. Aral Besar sekali lagi terbelah menjadi dua: lobus timur dan lobus barat. Saat ini, lobus timur sudah menghilang, menyisakan wilayah gersang dan asin yang dikenal sebagai Gurun Aralkum, gurun termuda di dunia. Citra satelit menunjukkan perubahan medan yang cukup mencolok ini.

Apa dampaknya ketika sebuah danau besar berubah menjadi gurun? Hal ini bisa menjadi masalah serius.

Danau ini dulu merupakan basis industri perikanan yang makmur tetapi kini telah musnah. Iklim mikro di daerah tersebut juga berubah drastis: musim dingin menjadi lebih dingin, musim panas lebih terik, dan setiap tahun badai pasir dahsyat menyebarkan pasir serta garam hingga ratusan kilometer, mengancam kesehatan penduduk setempat.

Bagian selatan diprediksi akan cepat atau lambat benar-benar mengering. Selama dua dekade terakhir, berbagai upaya internasional dilakukan untuk menyelamatkan Aral Kecil. Tanggul Kok-Aral dibangun untuk menstabilkan aliran Syr Darya, dan selama 20 tahun terakhir, permukaan air di Aral Kecil telah berhasil naik sekitar 4 meter.

Baca Juga : Cahaya Ungu Misterius Terlihat di Atas Ladang Ganja, Apa Penyebabnya?

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *