DROPPIISHOPS.COM – Langit Jawa Barat memamerkan fenomena alam yang jarang terjadi pada Senin petang, mengejutkan warga dari Kabupaten Garut, Sumedang, hingga Kota Bandung. Kemunculan awan Cumulonimbus (Cb) yang menjulang megah, penuh kilauan petir, menarik perhatian banyak orang, hingga akhirnya diabadikan melalui foto dan video.

Saat menjelang magrib, panorama makin dramatis dengan cahaya senja yang redup. Awan tersebut berbentuk pipih di bagian atas menyerupai topi raksasa dan dikelilingi kilatan petir yang memberikan kesan misterius sekaligus memukau. Pendaran sinar matahari yang tersisa menciptakan warna merah keemasan, menyerupai lukisan alami yang mengagumkan.

Warga Antusias Mengabadikan Momen

Walia, seorang warga Desa Panenjoan di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, menyaksikan fenomena itu sekitar pukul 18.20 WIB dari kawasan Pondok Pesantren Husainiyah. Ia mengungkapkan bahwa saat awan ini mulai terlihat, semakin banyak warga keluar untuk mengamati ke langit.

Menurutnya, banyak warga langsung mengambil foto atau rekaman video awan tersebut. Beberapa bahkan memanjat atap rumah agar mendapatkan sudut pandang yang lebih baik.

Hal senada disampaikan Zaenal Mustofa, warga Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, yang juga terpesona oleh fenomena langka ini. Ia mengungkapkan kekaguman lewat pesan singkat kepada kerabatnya, sementara banyak orang di sekitarnya sibuk memandang ke arah langit barat.

Mengenal Awan Cumulonimbus

Berdasarkan penjelasan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), awan Cumulonimbus merupakan jenis awan konvektif yang tumbuh tinggi hingga ke atmosfer. Bentuknya sering menyerupai jamur besar atau topi tebal, dan di wilayah tropis seperti Indonesia, ketinggiannya bisa melampaui 18 kilometer hingga menembus lapisan stratosfer.

Fenomena puncak awan ini disebut sebagai “overshooting top cumulonimbus.” Awan Cumulonimbus dikenal membawa cuaca ekstrem, seperti hujan deras, badai petir, angin kencang, hingga turbulensi bagi penerbangan.

Ciri-Ciri Awan Cumulonimbus

Berikut ciri khas awan Cumulonimbus yang perlu dikenali:
– Menjulang tinggi dengan bagian atas melebar menyerupai topi.
– Terlihat padat, berwarna gelap, dan sangat besar.
– Sering dikaitkan dengan hujan deras dan potensi cuaca ekstrem.
– Umurnya biasanya hanya 30-60 menit untuk awan tunggal, namun bisa lebih lama dan berbahaya jika berkembang menjadi multisel atau super sel.

Ancaman atau Sekadar Fenomena Indah?

Keberadaan awan Cumulonimbus tidak selalu berarti ancaman bencana. Namun, fenomena ini umumnya menjadi tanda awal adanya cuaca ekstrem. Di Indonesia sebagai negara tropis, awan ini sering muncul saat pergantian musim.

BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap fenomena ini. Peringatan tersebut ditujukan terutama bagi petani, nelayan, maupun pelaku perjalanan udara karena risiko hujan badai, angin kencang, serta sambaran petir.

Fenomena unik yang terjadi di Jawa Barat kali ini menjadi peringatan bahwa keindahan langit senja kadang menyembunyikan potensi bahaya. Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk tetap menikmati pesona alam dengan bijak, sembari mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan perubahan cuaca ekstrem yang menyertainya.

Baca Juga : 5 Fenomena Alam yang Mungkin Terjadi Saat Kiamat, Nomor Terakhir Paling Mengguncang

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *