DROPPIISHOPS.COM – Pernahkah Anda menyaksikan awan yang terlihat menurunkan hujan, tetapi airnya tak pernah mencapai permukaan tanah? Fenomena unik ini dikenal sebagai virga oleh para ahli meteorologi.
Virga terjadi di daerah dengan udara kering, sering kali disertai suhu yang hangat. Fenomena ini umum ditemukan di wilayah seperti gurun atau dataran tinggi, misalnya padang rumput di Amerika Serikat bagian barat, Kanada, Timur Tengah, Australia, dan Afrika Utara.
Di lokasi-lokasi tersebut, virga bukanlah kejadian langka. Penampakannya sering kali menciptakan pemandangan yang lembut dan memukau. Berdasarkan informasi dari EarthSky, saat hujan berbentuk virga turun, butirannya menguap sebelum sempat menyentuh tanah akibat karakteristik atmosfer setempat.
Virga pada Radar Cuaca
Kerap kali, tampilan virga dapat terdeteksi oleh radar cuaca dan muncul dalam aplikasi prakiraan sebagai hujan. Namun, realitanya, air hujan ini tidak benar-benar turun hingga ke permukaan tanah.
Secara visual, virga menyerupai jejak panjang yang menjulur dari awan menuju tanah, kadang-kadang menghasilkan pola yang menyerupai bentuk ubur-ubur. Fenomena penguapan ini terjadi akibat suhu panas dalam atmosfer, yang memicu molekul-molekul air saling bertumbukan dan bertukar energi. Ketika sebuah molekul memperoleh energi yang cukup untuk mencapai titik didihnya, ia akan berubah menjadi uap, menciptakan proses penguapan yang dikenal sebagai pendinginan evaporatif.
Selain itu, kantong udara dingin di lapisan atmosfer atas yang terbentuk melalui proses ini dapat turun secara tiba-tiba, menghasilkan microburst atau downburst. Fenomena tersebut sangat berbahaya bagi dunia penerbangan karena angin kuat yang dihasilkan dapat memengaruhi stabilitas pesawat, mendorongnya ke berbagai arah, dan mengganggu pengendalian pilot.
Baca Juga : Fenomena Hilangnya Cincin Saturnus, Keajaiban Alam yang Mengejutkan