DROPPIISHOPS.COM – Gunung Etna, gunung berapi aktif terbesar di Eropa, menampilkan fenomena menarik dengan mengeluarkan serangkaian cincin asap pada April lalu. Cincin-cincin tersebut melayang lembut di atas langit biru Sisilia, Italia.
Para ilmuwan menyebut fenomena itu sebagai cincin pusaran vulkanik, yang terbentuk akibat pelepasan gas dan uap dari kawah baru dengan proses yang cepat.
Menurut Boris Behncke, ahli vulkanologi di Observatorium Etna dari Italian National Institute of Geophysics and Volcanology, cincin tersebut menyerupai “cincin asap” hasil keahlian seorang perokok. Penjelasannya dikutip dari Washington Post pada Minggu, 25 Agustus 2024.
Ia menjabarkan bahwa cincin asap ini terjadi ketika magma batuan cair yang mengandung gas mengintip dari ventilasi berbentuk silinder, membuka jalan menuju kawah yang terbentuk minggu sebelumnya.
Behncke menggambarkan prosesnya seperti ini: “Bayangkan saluran silinder yang sempit, di mana pada kedalaman tertentu terdapat magma. Kadang-kadang, gelembung gas terbentuk di permukaan magma, kemudian pecah dan mengirimkan aliran gas dengan kecepatan tinggi melalui saluran tersebut.”
Selama melewati ventilasi berbentuk lingkaran yang sempit, aliran gas berubah menjadi cincin saat keluar sebagai semburan. Desain ventilasi yang tidak teratur biasanya tidak memungkinkan pembentukan cincin semacam ini.
Cincin gas tersebut terdiri dari sekitar 80 persen uap air, dengan sisanya berupa sulfur dioksida dan karbon dioksida. Uap air inilah yang memberikan cincin-cincin tersebut warna putih menyerupai asap.
Gunung Etna sendiri telah aktif sejak sekitar 500.000 tahun lalu, menjadi daya tarik wisata dan fenomena alam yang memesona penduduk Sisilia. Salah satu catatan aktivitas gunung ini termasuk pancuran lava api yang mencapai ketinggian 1,6 kilometer pada tahun 2015.
Namun, gunung berapi ini juga sering memicu gangguan hingga kerusakan besar. Letusan besar dapat menghasilkan awan abu berbahaya yang memaksa penutupan bandara terdekat serta menyelimuti desa-desa dengan abu vulkanik. Pada tahun 1979, sebuah ledakan di kawah merenggut nyawa sembilan wisatawan, meskipun insiden serupa jarang terjadi. Ledakan besar abad ke-17 bahkan menghancurkan kota Nicolosi, sebagian Catania, serta melontarkan lava hingga sejauh 30 kilometer ke laut.
Behncke mencatat bahwa pembentukan cincin seperti ini bukanlah peristiwa luar biasa bagi Etna. Gunung ini memang dikenal sebagai salah satu gunung berapi paling aktif di dunia dalam menghasilkan cincin uap vulkanik.
Baca Juga : Fenomena Menarik dan Menakjubkan: Gunung Bertelur di China